Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Kaitan Penyakit Jantung dan Ibadah

Kaitan Penyakit Jantung dan Ibadah

Diposting pada 19 June 2022 oleh admin / Dilihat: 225 kali

penyakit-jantungPenyakit jantung adalah penyebab kematian nomor 2 di Indonesia setelah penyakit stroke. Jadi begitu pentingnya penyakit ini maka kita harus  memperhatikan penyakit jantung ini lebih dalam, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Salah satu tujuan ibadah adalah agar hati kita menjadi tenang, jika hati sudah tenang berarti pikiran juga tenang, jika pikiran sudah tenang akan menyebabkan jantung dan organ tubuh lainnya menjadi normal. Dengan demikian kaitan antara penyakit jantung dan ibadah sangat erat dan berkaitan.

Istilahnya nyawa seseorang itu tergantung pada jantungnya, bila jantung berhenti bekerja maka saat itu juga nyawa tidak ada alias seseorang dinyatakan meninggal dunia.

Memang penyakit jantung perlu waspada namun terkadang karena kesibukan, ketidaktahuan atau hal lainnya banyak perbuatan kita yang justru bisa menyebabkan penyakit jantung.

Misalnya merokok, minuman keras, suka begadang, makanan yang berlemak, kurang istirahat, kurang olah raga, kegemukan, sering stres, hati tidak tenang dan masih banyak lagi perbuatan dan tindakan seseorang yang tidak disadari dapat mengakibatkan penyakit jantung dalam jangka panjang.

Anehnya memang jika seseorang melakukan kegiatan seperti ini dan bahkan terkadang menyadari akan dampaknya terhadap kesehatan tetapi tetap saja dilakukan dengan berbagai macam alasan meskipun sudah banyak nasihat yang didengar, lingkungan kehidupan yang disaksikan belum memberikan kesadaran bahwa yang dilakukan itu berdampak buruk terhadap kesehatan.

Hal ini bisa terjadi karena memang belum kejadian mengalami penyakit jantung. Jika nanti mengalami penyakit jantung maka baru akan menyadari dan bisa jadi kesadaran ini sudah terlambat. Pengobatan penyakit jantung itu sangat mahal dan itupun belum tentu berhasil sedangkan yang menderita penyakit jantung juga sulit untuk beraktifitas secara normal.

Banyak pekerjaan yang tertunda untuk diselesaikan karena memang cepat lelah dan jalan sebentar saja nafas sudah ter engah-engah. Jadi hidup menjadi tidak nyaman karena banyak halangan yang harus dihindari. Hal ini mestinya tidak terjadi bila dari awal lebih hati-hati terhadap penyakit jantung ini. Apalah artinya banyak uang tetapi kalau menderita penyakit jantung yang memerlukan perawatan secara rutin.

Perlu kita ketahui bahwa kerja jantung itu bisa kita ibaratkan seperti kerja mesin pembuatan pupuk yang terus bekerja tanpa mengenal hari libur karena kalau berhenti memerlukan proses pemanasan yang mahal. Jantung juga demikian terus bekerja untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh baik siang maupun malam tanpa henti selama kita masih hidup sekalipun kita sedang tidur.

Jadi betapa beratnya kerja jantung kita tanpa istirahat samasekali sejak kita lahir hingga masa tua. Oleh karena itu yang perlu mendapat perhatian dari kita adalah bagaimana agar kerja jantung normal tidak banyak gangguan dan hambatan dari luar sehingga tidak mengalami kerja yang terlalu berat.

Bagaimana cara agar kerja jantung tidak banyak gangguan sehingga dapat bekerja dengan normal, berikut ini adalah diantara hal yang perlu mendapatkan perhatian :

1. Pembuluh Darah Harus Tetap Bersih

Coba perhatikan potongan gambar pembuluh darah di atas. Awalnya ketika kita masih belum banyak makanan yang berlemak pembuluh darah masih bersih dari lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Kemudian dengan berjalannya waktu kita tidak memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi setiap harinya ternyata banyak mengandung lemak jenuh.

Lemak jenuh merupakan molekul lemak sederhana yang tidak memiliki ikatan rangkap antara molekul karbon karena adanya molekul hidrogen yang membuatnya jenuh. Memakan makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol yang  berisiko terhadap penyakit jantung dan stroke.

Sebenarnya banyak makanan yang mengandung lemak jenuh yang sering kita konsumsi  misalnya : daging sapi atau kambing yang mengandung gajih, susu, es krim, yogurt, minyak sayur, mentega, mayones, fastfood dan masih banyak lagi.

Bila kita perhatikan jenis makanan tersebut tidak asing dikonsumsi dalam kehidupan kita sehari-hari. Memang tidak mungkin kita menghindari 100% terhadap makanan atau bahan makanan tersebut tetapi yang dibutuhkan adalah setelah kita mengetahui berbagai jenis makanan tersebut paling tidak mengurangi dan mengganti dengan makanan yang mengandung sayur dan buah.

Jika tidak mau mengurangi konsumsi makanan tadi maka dengan sengaja kita akan menambah tumpukan lemak jenuh di pembuluh darah yang menyebabkan saluran pembuluh darah tadi semakin menyempit, dapat dilihat seperti gambar di atas.

Dengan demikian pembuluh darah menjadi tidak bersih untuk dilewati darah dan agar jantung menghasilkan volume darah yang dialirkan mencukupi maka terpaksa jantung harus menekan darah tersebut lebih kencang akibatnya terjadi tekanan darah tinggi yang dinamakan hipertensi.

Hipertensi yang tinggi berarti membiarkan jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Seperti dapat kita jelaskan sebelumnya dengan jantung sebagai mesin tubuh yang bekerja lebih keras maka dampaknya adalah akan cepat mengalami penurunan fungsi. Penurunan fungsi bisa berarti otot-otot jantung semakin lemah sehingga lemah dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh ini yang disebut lemah jantung.

Jantung yang lemah otomatis akan mengganggu organ tubuh yang lain karena organ tubuh yang lain jatah makanan dan oksigen terganggu sehingga bisa rusak dan bahkan bila terjadi lemah jantung akhirnya tidak bisa berfungsi sama sekali alias bisa meninggal dunia.

Bisa juga terjadi sebaliknya otot jantung masih bagus dalam bekerja tetapi karena pembuluh darah menyempit akibatnya ada gumpalan darah yang dialirkan menyumbat pembuluh darah dan dengan tekanan darah yang tinggi maka pembuluh darah tersebut bisa pecah dan akan mengganggu organ lain biasanya saraf yang mengatur gerakan tubuh di kepala. Makanya sering kita saksikan orang yang stroke tubuhnya lumpuh sebelah dan sulit untuk jalan.

2. Otot Jantung Kuat

Berhubung jantung bekerja tanpa henti maka diperlukan otot jantung yang kuat. Jika otot jantung melemah maka dengan sendirinya kerja jantung juga akan melemah karena pada dasarnya yang agar jantung bisa bekerja untuk memompa darah itu adalah otot jantung.

Bila otot jantung melemah maka tidak ada cara instan aga otot jantung menjadi kuat kembali tetapi perlu proses. Salah satu cara yang paling mudah adalah agar tubuh terus bergerak. Jangan dibiarkan tubuh tidak ada gerakan, misal berangkat ke kantor naik mobil, sampai di kantor kerjanya hanya duduk, pulang ke rumah naik mobil lagi dan sesampainya di rumah tidak banyak bergerak paling menonton tv lalu tidur, habis itu besok pagi bangun lagi dilanjutkan bekerja seperti biasanya. Jadi praktis tubuh jarang digunakan untuk bergerak apalagi kalau hari libur juga dipakai untuk tidur.

Pola hidup seperti ini harus mulai dirubah, paling tidak setiap pagi sebelum berangkat ke kantor diusahakan jalan kaki atau kalau tidak olah raga di rumah setengah jam dan kalau hari libur sebagian waktu untuk olah raga agar otot-otot terlatih termasuk otot jantung.

Mengurangi lemak terutama di perut aga tidak buncit. Dengan perut buncit maka berbagai penyakit akan mudah timbul termasuk penyakit malas bergerak. Jika perutnya besar cenderung akan malas bergerak karena untuk membawa perutnya yang besar tadi diperlukan tenaga ekstra yang akibatnya otot jantung bisa melemah karena kurang gerak.

Berhenti merokok karena tembakau mengandung nikotin yang dapat menaikkan tekanan darah dan detak jantung.

3. Darah yang Dialirkan Bersih

Setelah tadi bicara pembuluh darah dan otot jantung maka kini giliran kualitas darah yang dialirkan harus bersih dari gumpalan. Coba bisa anda bayangkan seandainya pembuluh darah masih normal kemudian dialirkan darah yang banyak gumpalan darah maka bila gumpalan darah tadi besar maka jantung juga akan mengalami gangguan dalam memompa darah.

Idealnya agar jantung bekerja normal maka kualitas darah tidak banyak gumpalan. Penggumpalan darah banyak penyebabnya diantaranya adalah faktor keturunan, adanya gumpalan kolesterol, diabetes, kanker dan lain-lain bisa menyebabkan banyak gumpalan darah yang mengganggu kerja jantung.

4. Denyut Jantung

Denyut jantung yang terlalu cepat dalam jangka waktu tertentu dapat mempengaruhi otot jantung. Beberapa hal yang dapat meningkatkan denyut jantung, diantaranya :

  • Stres atau cemas : Coba anda pegang di bagian detak jantung di dada sebelah kiri bila anda cemas menghadapi sesuatu maka jantung akan berdetak lebih keras. Istilahnya deg-degan. Namanya juga manusia rasa cemas atau stres itu tetap ada baik sebagai orang miskin maupun orang kaya, sebagai rakyat jelata atau pejabat negara. Seperti halnya sedih dan bahagia itu silih berganti yang akan dialami kepada setiap manusia tanpa mengenal status dan jenis kelamin.
  • Mengidap penyakit : misalnya mengalami penyakit darah rendah atau tinggi, diabetes, penyakit jantung, sedang mengalami demam.
  • Efek samping obat : juga bisa menyebabkan denyut jantung meningkat.
  • Perbuatan lain : Merokok, minum kopi, minuman alkohol, olah raga akan menyebabkan denyut jantung meningkat.

Seperti kita ketahui bahwa denyut jantung yang terus meningkat tentu tidak baik buat kesehatan jantung. Salah satu yang menyebabkan tadi adalah pikiran stres atau cemas. Salah satu cara untuk mengurangi detak jantung adalah berupaya agar pikiran menjadi tenang.

Pikiran menjadi tenang salah satunya adalah dengan cara meningkatkan ibadah dan selalu mengingat kepada Allah maka pikiran akan menjadi tenang.

Jadi inilah hubungan antara penyakit jantung dan ibadah adalah masalah ketengan jiwa. Bila ternyata sudah terlanjur kena penyakit jantung maka salah satunya harus berikhtiar mengkonsumsi obat jantung dari dokter atau suplemen kesehatan jantung.

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang paling umum di dunia. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung, stroke dan gagal jantung. Meskipun tidak ada hubungan langsung antara penyakit jantung dan ibadah, beberapa orang dapat mengalami masalah kesehatan yang lebih serius ketika melakukan ibadah yang memerlukan banyak aktivitas fisik atau stres emosional yang tinggi.

Untuk itu, sangat penting bagi orang-orang yang memiliki penyakit jantung atau memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan ibadah yang memerlukan aktivitas fisik atau stres emosional yang tinggi. Dokter dapat memberikan saran dan rekomendasi yang tepat tentang bagaimana cara terbaik untuk melakukan ibadah sambil menjaga kesehatan jantung yang baik.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung, seperti:

  1. Menjaga pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak, dan rendah garam.
  2. Melakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kondisi fisik yang baik.
  3. Mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah dengan mengikuti rekomendasi dokter.
  4. Menghindari merokok dan mengkonsumsi alkohol dengan berlebihan.
  5. Menghindari stres dan mencari cara untuk mengelola stres dengan baik, seperti dengan berdoa, berdzikir, meditasi atau yoga.

Jika anda memiliki penyakit jantung atau memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anda dan mengikuti saran yang diberikan untuk menjaga kesehatan jantung anda.

Bagikan ke

Kaitan Penyakit Jantung dan Ibadah

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Kaitan Penyakit Jantung dan Ibadah

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Santi
● online
Santi
● online
Halo, perkenalkan saya Santi
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: