Orang Tua Sakit Stroke Tidak Perlu Bingung

Orang tua sakit stroke sudah seharusnya sebagai anak turut memikirkan jalan keluarnya agar segera bisa sembuh kembali jadi tidak perlu bingung dan gugup.

Memang penyakit stroke merupakan penyebab nomer satu kematian di Indonesia, jadi tidak perlu heran bila orang tua atau keluarga kita sedang mengalami stroke rupanya banyak juga terjadi pada keluarga lain.

Orang tua yang sedang sakit stroke kebanyakan termasuk kelompok stroke sedang atau berat dimana terjadi penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh darah pecah sehingga jika jiwanya masih tertolong memerlukan perawatan yang intensif dan cukup lama.

Oleh karena itu yang menjadikan kebingungan keluarga terutama dari sisi biaya dan perawatan. Seperti kita ketahui bahwa biaya perawatan penyakit stroke tentunya sangat mahal dan dari sisi biaya ini bisa diatasi bila orang tua mampu atau anak dan keluarga mampu untuk membiayai dan akan menjadi kendala besar bagi keluarga yang tidak mampu.

Memang jalan terbaik adalah mencegah agar orang tua tidak mengalami stroke dengan tetap menjaga tekanan darah, kolesterol dan penyakit diabetes yang biasanya sebagai pemicu terjadinya serangan stroke. Masalahnya orang tua terkadang sulit menghindari kebiasaan buruk misalnya suka sayur santan, suka makan gorengan, suka makanan asin, suka merokok, suka kopi, suka begadang dan tidak mau olah raga. Semua ini sebagai awal pemicu terjadinya tekanan darah tinggi dan jika tidak dikontrol bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah.

Memang diperlukan kesabaran yang ekstra bila orang tua sakit stroke tetapi selama masa pemulihan tidak mau pantang dengan makanan dan minuman yang menyebabkan tekanan darah tinggi naik. Bisa jadi yang dipikirkan orang tua merasa sakit dan frustasi seolah-olah hidup menjadi menyusahkan orang lain sehingga tindakannya menjadi berlawanan dengan kemauan anak dan keluarga.

Berikut ada permasalahan jika orang tua sakit stroke dalam jangka waktu yang lama :

1. Biaya Pengobatan dan Perawatan

Kalau bicara sakit maka hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah biaya. Bila orang tua sakit kemudian beliau masih punya uang tanpa bantuan anak-anak maka ini adalah tidak ada kendala tetapi sebagian besar masyarakat kita adalah golongan ekonomi bawah jadi dapat dipastikan sebagian besar orang tua kita akan mengalami kendala bila sakit.

Apalagi jika sakitnya termasuk penyakit orang kaya : seperti sakit jantung, stroke, sakit ginjal, sakit paru-paru dan sebagainya. Istilah sakit orang kaya karena membutuhkan biaya pengobatan dan perawatan yang sangat mahal agar penyakitnya bisa membaik atau sembuh.

Bagi yang mengalami kendala uang maka terpaksa orang tua yang sakit stroke harus dibantu biaya terutama oleh anak-anaknya. Sering menjadi masalah dalam keluarga bila ternyata anak-anaknya juga rata-rata orang yang tidak mampu atau ada yang mampu tetapi pelit.

Hal ini yang terkadang bisa membuat konflik dalam keluarga karena di satu sisi harus membiayai orang tua yang sakit dan di sisi lain ada tekanan dari pihak istri atau suami bahwa biaya yang dikeluarkan untuk orang tua yang sedang sakit harus dibatasi dengan alasan untuk kebutuhan keluarga sendiri saja masih tidak cukup.

Di situasi yang sulit seperti ini memang diperlukan diskusi dalam keluarga yang rumit, diperlukan kesadaran dan keikhlasan bahwa orang tua kita yang membesarkan dan merawat kita jadi dalam kondisi yang terjepit diupayakan untuk diprioritaskan. Mudah-mudahan nantinya ada rezeki lain sebagai penggantinya atau paling tidak akan mudah dalam mencari rezeki.

Sebaliknya jika dalam kondisi orang tua membutuhkan bantuan seperti ini sedangkan anak sebenarnya ada biaya tetapi dengan berbagai dalih akhirnya tidak mau membantu maka nanti akan bisa berakibat fatal dalam hal rezeki.

Andaikan secara biaya bisa teratasi maka akan menjadi masalah lain tentang siapa yang mau mendampingi selama orang tua menjalani perawatan. Apakah bapak ibu masih mampu atau harus menyewa suster, ada salah satu anak yang masih tinggal serumah atau ada saudara yang bisa membantu karena kebanyakan orang tua yang sakit itu tidak satu rumah atau berbeda tempat tinggal dengan anak-anaknya.

2. Tempat Pengobatan

Tempat pengobatan tentunya disesuaikan dengan kondisi ekonomi. Jangan memaksakan berobat yang jauh melebihi kemampuan ekonomi. Jangan sampai nantinya orang tua menjadi berat karena untuk membiayai pengobatan harus hutang kesana-kemari.

Prioritas memang mencari rumah sakit terdekat yang masih terjangkau tetapi jika di daerah otomatis yang paling memungkinkan adalah ke rumah sakit negeri RSUD. Bila rumah sakit tersebut tidak mampu menangani penyakit orang tua yang sedang stroke yang mungkin perlu operasi maka mesti dibawa ke rumah sakit di kota yang mampu untuk mengatasi tetapi sekali lagi ini kendala biaya.

Jika keadaan demikian terkadang terjadi dilema karena kondisi orang tua harus diselamatkan tetapi tidak ada biaya dan bila dibiarkan maka akan berakibat fatal.

Kondisi demikian keluarga harus berdiskusi jalan keluarnya dan banyak berdoa semoga orang tua dapat dipulihkan kembali kesehatannya. Keputusan yang perlu diambil keluarga terkait dengan kondisi keuangan adalah apakah orang tua dibawa pulang atau dibawa ke rumah sakit yang lebih canggih dengan biaya mahal karena RSUD sudah tidak mampu menanganinya.

3. Model Pengobatan

Sering terjadi bahwa pengobatan secara medis bisa dilakukan tetapi biaya sangat mahal dan keluarga harus mengambil keputusan tetap dirawat, dibawa pulang atau dibawa ke pengobatan alternatif.

Pengobatan alternatif juga terkadang harus dipilih, saya juga pernah mengalami mertua sakit belum ketahuan penyakitnya dan berulang kali masuk rumah sakit yang berbeda-beda tetapi tetap penyakit tidak sembuh kemudian atas dasar informasi dari tetangga untuk dibawa ke tempat pengobatan alternatif dengan cara dipijat dan diberi ramuan.

Yang menjadi keheranan saya pada waktu itu adalah sekali datang biayanya jutaan tetapi orang yang datang untuk berobat sangat banyak dan setelah minum ramuan hasilnya malah lebih parah. Mungkin ini adalah pembelajaran bagi kita ternyata banyak orang juga yang datang ke tempat pengobatan alternatif mungkin setelah mencoba berbagai macam pengobatan medis tidak berhasil.

Mungkin ada juga cerita dari sekian orang yang berobat ada satu atau dua yang bisa sembuh tetapi ini masih masuk akal karena mereka membuat ramuan barangkali ramuan yang dibuat tepat sasaran tetapi yang tidak masuk akal jika pergi ke dukun. Jika penyakit non medis maka pergi ke pengobatan non medis mungkin masuk akal tetapi jika penyakit sudah jelas medis maka sebaiknya tidak perlu dibawa ke pengobatan non medis.

Setelah berikhtiar dengan berbagai cara baik menjalankan pengobatan medis maupun non medis maka pasrahkan sepenuhnya kepada Allah bahwa yang memberikan penyakit adalah Allah dan yang akan menyembuhkan juga Allah. Semua yang anda lakukan hanyalah sebagai bentuk usaha semoga bisa berhasil sembuh.

4. Berdoa

Berdoa sangat penting bagi kesembuhan orang tua karena bisa jadi sakitnya ini sebagai penebus dosa bagi orang tua. Dalam kondisi sakit terkadang orang tua sulit untuk berdoa karena merasakan sakitnya dan juga pikiran terkadang bisa terganggu apalagi dalam kondisi stroke.

Perlu diketahui bahwa jasa orang tua terhadap kita luar biasa karena beliau yang membesarkan kita dan mendidik kita. Terutama bagi orang tua yang ekonominya susah tentu membesarkan anak-anaknya dengan berlinang air mata dan peluh keringat.

Bila orang tua masih sehat yang tinggal di kampung coba berpikir bagaimana agar tidak mengalami stroke yang akibatnya seperti yang kita ulas di atas. Untuk itu perlu pencegahan dengan mengirim suplemen untuk beliau dan salah satunya adalah british propolis yang bermanfaat untuk stroke.