Manfaat Propolis untuk Jantung

Propolis untuk jantung apakah sudah terbukti secara ilmiah ? Bukti secara ilmiah masih terbatas karena memang belum ada penelitian secara intensif ke arah sana hanya perlu dicatat bahwa ada beberapa penelitian yang menunjukan potensi manfaat propolis untuk kesehatan jantung.

Banyak bukti para pemakai mengindikasikan bahwa british propolis bisa mengatasi penyumbatan penyakit jantung.

Kenapa demikian ?

Hal ini karena beberapa kemungkinan manfaat propolis untuk kesehatan jantung yang telah diidentifikasi melalui penelitian dan uji klinis termasuk diantaranya:

• Antioksidan: Propolis mengandung senyawa antioksidan, seperti flavonoid yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif yang merupakan faktor yang terlibat dalam perkembangan penyakit kardiovaskular.

Radikal bebas diartikan sebagai suatu molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang bersifat sangat reaktif dan dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel (penuaan). Untuk itu, dalam tubuh kita perlu yang namanya antioksidan. Yaitu suatu zat yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.

Nah, salah satu fungsi dari propolis adalah untuk antioksidan, jadi sangat relevan untuk membantu mengatasi penyakit jantung.

• Efek antiinflamasi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa propolis memiliki potensi efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah dan jaringan jantung.

Dengan berkurangnya peradangan dalam pembuluh darah dan jaringan jantung maka kerja jantung menjadi normal. Jika terjadi peradangan maka pembuluh darah akan terganggu bahkan bisa mengakibatkan penyumbatan maka dengan mengkonsumsi propolis diharapkan dapat mengatasi akan masalah ini.

Tidak perlu kawatir akan efek buruk dari konsumsi propolis karena ini merupakan produk alami yang sangat sedikit efek samping terhadap tubuh. Namun demikian jika anda ternyata penderita penyakit jantung yang sudah akut alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi propolis ini, barangkali ada kontradiksi dengan pengobatan yang sedang anda jalankan.

• Penurunan tekanan darah: Beberapa penelitian hewan dan in vitro (di luar tubuh manusia) menunjukkan bahwa propolis dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun penelitian pada manusia masih terbatas. Beberapa penelitian menyarankan bahwa propolis dapat membantu mengurangi tekanan darah yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Tekanan darah tinggi salah satu yang bisa menyebabkan penyakit jantung, pada kondisi tertentu kondisi tekanan darah tinggi pada seseorang dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner akibatnya serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan serangan jantung.

Oleh karena itu penderita tekanan darah tinggi mempunyai resiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner dibanding dengan mereka yang tidak menderita tekanan darah tinggi.

Salah satu cara penurunan tekanan darah adalah dengan mengkonsumsi propolis secara rutin, disamping itu juga bisa diatasi dengan mengkonsumsi jenis makanan yang tidak banyak mengandung garam dan lemak agar tekanan darah berkurang.

Jadi dari ketiga hal ini maka banyak pengguna propolis yang merasakan manfaatnya terhadap penyakit jantung dan memberikan testimoni di dunia online.

Memang penyakit jantung itu sering dikatakan penyakit orang kaya karena memang biaya penanganan penyakit jantung dan perawatan sangat mahal. Bila anda belum kena penyakit ini maka mulai hari ini harus waspada dengan cara mencari informasi hal apa saja yang bisa menyebabkan penyakit jantung.

Penyakit jantung dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah.

Beberapa faktor risiko penyakit jantung meliputi:

• Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Namun bisa anda saksikan jika seseorang sudah kecanduan rokok maka akan sulit sekali diberhentikan.

Nasehat berbahaya buat kesehatan maupun larangan dalam agama tetap saja sulit dilakukan. Biasanya baru bisa berhenti kalau menderita penyakit berat seperti penyakit jantung. Sebaiknya tidak seperti ini karena sudah terlambat, bagaimana kalau berhenti merokok ketika badan masih sehat daripada sudah terlanjur jatuh sakit maka yang akan terjadi hanyalah penyesalan.

• Diet Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Diet yang tinggi serat, buah-buahan, sayuran dan ikan dapat membantu melindungi kesehatan jantung. Mesti diingat bahwa diet juga harus mengikuti aturan yang benar kalau jika salah justru bisa menimbulkan penyakit baru.
• Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang kurang aktif atau kurang berolahraga dapat menyebabkan kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tidak sehat. Memang hidup di kota-kota besar dengan penuh tekanan dan target bisa membuat stres dan ditambah dengan kurang aktivitas fisik maka dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan pada gilirannya akan menyebabkan penyakit jantung.

Jadi sebaiknya disela-sela pekerjaan yang menuntut anda banyak duduk harus dilakukan juga kegiatan jalan, misalnya anda jalan pas mencari makan siang, anda jalan menuju ke mushola, anda jalan ke ruangan kerja teman dan seterusnya jangan sampai terjadi setiap hari hanya duduk di tempat kerja dan smapai di rumah juga tidak banyak aktivitas kecuali tidur dan menonton TV.

Luangkan waktu jika libur untuk olah raga atau paling tidak sebelum berangkan ke kantor sedikit olah raga meskipun hanya 15-30 menit saja sudah cukup untuk menjaga kebugaran anda.

Apa artinya uang yang anda cari selama ini melimpah jika anda harus menderita penyakit berat seperti jantung yang seharusnya bisa dicegah asal ada kemauan yang keras.

• Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung terutama jika lemak terkonsentrasi di sekitar perut. Usahakan anda mempertahankan berat tubuh yang ideal agar kesehatan anda lebih terjaga.
• Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi (hipertensi) membebani jantung dan dapat merusak arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
• Diabetes: Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tingkat gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf.
• Kolesterol Tinggi: Kolesterol tinggi, khususnya kolesterol LDL (kolesterol jahat), dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung.
• Genetika dan Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit jantung dapat meningkat.
• Usia: Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia.
• Gender: Pria memiliki risiko penyakit jantung yang sedikit lebih tinggi daripada wanita, terutama sebelum menopause. Namun, risiko wanita meningkat setelah menopause.
• Stres: Stres yang berkepanjangan atau tidak terkendali dapat berkontribusi pada risiko penyakit jantung.
• Konsumsi Alkohol Berlebihan: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan berkontribusi pada obesitas, yang keduanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
• Tingkat Kelelahan dan Kurang Tidur: Kurang tidur dan kelelahan dapat berkontribusi pada risiko penyakit jantung.

Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor ini seringkali saling terkait dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan mengelola stres, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut tentang upaya pencegahan dan pengelolaan risiko penyakit jantung.