Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Bagaimana Cara Menangani Orang Tua Yang Sakit Stroke

Bagaimana Cara Menangani Orang Tua Yang Sakit Stroke

Diposting pada 3 January 2023 oleh admin / Dilihat: 149 kali

sakit-strokeSakit stroke adalah sakit yang banyak dialami oleh orang tua termasuk juga penyakit jantung, darah tinggi dan diabetes.

Sebenarnya tidak ada seseorang yang mau terkena penyakit berat di usia tuanya namun akibat dari makan yang salah, kurang olah raga, kurang istirahat, pekerjaan stres di masa mudanya mengakibatkan gangguan penyakit-penyakit tersebut di usia tuanya.

Oleh karena itu jika anda saat ini kebetulan masih muda sebaiknya diperhatikan masalah-masalah yang bisa mengakibatkan sakit yang berat seperti tersebut di atas.

Mungkin ada yang bertanya bukannya hampir semua orang tua akan mengalami sakit yang berat di ujung usianya. Memang benar tetapi ada yang parah tetapi banyak juga yang ringan sakitnya hingga meninggal dunia.

Untuk mengurangi risiko terkena stroke, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan, diantaranya:

  • Menjaga tekanan darah agar tetap normal
  • Menjaga kadar kolesterol dalam tubuh agar tetap normal
  • Menghindari merokok dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Mengurangi asupan garam dalam makanan
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga berat badan dalam batas normal
  • Mengonsumsi makanan yang sehat, seperti sayuran, buah-buahan dan protein nabati
  • Menghindari stres dan menjaga pola tidur yang cukup
  • Menghindari paparan sinar matahari langsung terlalu lama
  • Menjaga kesehatan mulut dan gigi agar tetap sehat.
  • Jika anda memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami stroke, anda perlu lebih waspada dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko stroke pribadi anda dan bagaimana cara mengatasinya.

Sekarang masalah bagaimana caranya jika kebetulan orang tua kita sendiri sakit stroke bagaimana cara merawatnya.

Berikut adalah beberapa saran yang bisa anda lakukan untuk menangani orang tua yang kebetulan menderita sakit stroke:

  1. Pastikan orang tua anda mendapatkan perawatan medis yang tepat: Segera bawa orang tua anda ke rumah sakit setelah mengalami stroke. Dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan tingkat keparahan stroke yang dialami oleh orang tua anda pada saat itu.
  2. Bantu orang tua anda dalam menjalani kegiatan sehari-hari: Setelah pulih dari stroke, orang tua anda mungkin membutuhkan bantuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, berpakaian dan mandi. Bantulah orang tua anda dengan baik dan santai namun juga pastikan untuk memberikan kemandirian yang sesuai dengan kemampuannya.
  3. Bantu orang tua anda untuk mengikuti terapi: Orang tua anda mungkin perlu menjalani terapi fisik, terapi bicara atau terapi okupasi setelah mengalami stroke. Terapi okupasi adalah prosedur perawatan khusus yang dilakukan kepada seseorang yang mengalami masalah kesehatan tertentu agar bisa mendapatkan harapan positif. Melalui terapi ini diharapkan pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari yang sebelumnya tak bisa dilakukannya seorang diri. Bantulah orang tua anda untuk mengikuti terapi yang dianjurkan oleh dokter karena terapi ini akan membantu orang tua anda pulih secara bertahap.
  4. Jaga komunikasi dengan dokter: Pastikan untuk terus berkomunikasi dengan dokter yang merawat orang tua anda dan tanyakan semua pertanyaan yang anda miliki tentang kondisi kesehatan orang tua anda.
  5. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan anda sendiri: Menjadi caregiver (orang yang melakukan perawatan) bagi orang tua yang sakit stroke dapat menjadi melelahkan. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anda sendiri dengan istirahat yang cukup, makan makanan sehat dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Menghadapi orang tua yang sakit stroke terkadang bingung, menyedihkan dan tidak tenang maka perlu upaya agar anda bisa tetap tenang dalam menghadapinya, diantaranya :

  • Jangan merasa bersalah: Jangan merasa bersalah atas kejadian stroke yang dialami oleh orang tua anda. Ingat bahwa stroke merupakan kondisi medis yang serius yang bisa terjadi pada siapa saja, tidak peduli seberapa sehat gaya hidup yang dijalani.
  • Temukan waktu untuk beristirahat: Merawat bagi orang tua yang sedang sakit dapat melelahkan. Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada keluarga, teman atau bahkan mempertimbangkan untuk menyewa perawat profesional. Ini akan membantu anda agar tetap tenang dan fokus saat menjalani tugas sebagai caregiver.
  • Carilah cara untuk mengeluarkan emosi: Menghadapi orang tua yang sakit stroke dapat menjadi emosional. Carilah cara yang sesuai untuk mengeluarkan emosi, misalnya dengan menulis, melukis atau bahkan berbicara dengan terapis. Ini akan membantu anda agar tetap tenang dan tidak terlalu stres.
  • Berdoa atau melakukan ibadah: Ibadah atau doa dapat memberikan ketenangan batin dan menjadi sumber kekuatan saat menghadapi masalah yang sulit. Carilah waktu untuk melakukan ibadah atau berdoa sesuai dengan kepercayaan anda.
  • Carilah dukungan: Jangan ragu untuk meminta bantuan atau dukungan kepada keluarga, teman, atau bahkan kelompok dukungan bagi caregiver. Berbicara dengan orang-orang yang mengalami situasi yang sama dapat memberikan dukungan emosional yang penting saat menghadapi masalah yang sulit.

Baca juga : Orang Tua Sakit Stroke Tidak Perlu Bingung

Ada dua tipe utama stroke: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, sedangkan stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.

Untuk stroke iskemik, pengobatan yang umum dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan yang dapat membuka pembuluh darah yang tersumbat dan mencegah perkembangan penyakit. Obat-obatan ini harus diberikan secepat mungkin setelah gejala stroke muncul, biasanya dalam waktu 3-4,5 jam setelah gejala terjadi. Selain itu, dokter juga dapat menyarankan intervensi bedah seperti stenting atau pemasangan filter di pembuluh darah untuk membuka aliran darah ke otak.

Untuk stroke hemoragik, pengobatan yang umum dilakukan adalah dengan mengeluarkan darah yang terkumpul di otak dan mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal. Dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk mengurangi perdarahan dan mencegah terjadinya stroke selanjutnya. Operasi bedah juga mungkin diperlukan untuk mengeluarkan darah yang terkumpul dan memperbaiki pembuluh darah yang pecah.

Selain itu, terapi fisioterapi dan rehabilitasi juga dapat dilakukan untuk membantu penderita stroke untuk pulih dan kembali ke kehidupan sehari-hari seperti semula. Terapi ini dapat meliputi latihan-latihan khusus untuk membantu penderita stroke dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menulis dan berkomunikasi.

Sedangkan lama pengobatan stroke bergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi pada otak dan seberapa cepat penderita stroke mendapatkan perawatan medis. Penderita stroke yang segera mendapatkan perawatan medis dan terapi rehabilitasi cenderung memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan penderita stroke yang tidak segera mendapatkan perawatan.

Setelah mendapatkan perawatan awal di rumah sakit, kebanyakan penderita stroke akan diarahkan ke fasilitas rehabilitasi untuk terapi lebih lanjut. Durasi terapi rehabilitasi bisa bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi pada otak dan tingkat kemampuan penderita stroke untuk memulihkan fungsi-fungsi yang hilang. Terapi ini bisa berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Setelah menyelesaikan terapi rehabilitasi, penderita stroke biasanya dapat kembali ke kehidupan sehari-hari. Namun, beberapa orang mungkin masih membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penderita stroke juga perlu terus menjalani pengobatan dan terapi untuk mencegah terjadinya stroke selanjutnya.

Penyakit stroke tidak dapat disembuhkan secara total, namun penderita stroke dapat pulih dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan bantuan perawatan medis dan terapi rehabilitasi yang tepat. Penderita stroke yang segera mendapatkan perawatan medis dan terapi rehabilitasi cenderung memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan penderita stroke yang tidak segera mendapatkan perawatan.

Setelah mendapatkan perawatan awal di rumah sakit, kebanyakan penderita stroke akan diarahkan ke fasilitas rehabilitasi untuk terapi lebih lanjut. Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita stroke memulihkan fungsi-fungsi yang hilang akibat stroke, seperti kemampuan berbicara, berjalan dan menulis. Durasi terapi rehabilitasi bisa bervariasi, tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi pada otak dan tingkat kemampuan penderita stroke untuk memulihkan fungsi-fungsi yang hilang.

Bagikan ke

Bagaimana Cara Menangani Orang Tua Yang Sakit Stroke

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Bagaimana Cara Menangani Orang Tua Yang Sakit Stroke

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Santi
● online
Santi
● online
Halo, perkenalkan saya Santi
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: